Jumat, 15 Juli 2011

Kuntum Kuntum Keindahan

13092596501037501289
…………………………………
Jingga langit  perlahan redup..Disini mengurai catatan lama yang terlewatkan. Satu demi satu butir butir gerimis jatuh pada kuntum kuntum kembang randu. Selintas bayangmu hadir pada lengkung langit serupa pelangi. Ada damai menjelaga di ceruk matanya.
……….
Disini, menggumuli malam, mencumbui waktu dalam genangan temaram bintang dan senyum rembulan.. Satu demi satu huruf telah ter-eja, kata kata pun meremah, bulir bulir rasa mengalir bagai sungai. Jemari kita saling bertautan seperti jembatan kehidupan yang harus kita lalui. Airmata kebahagiaan menderas serupa hujan di awal Desember.
……….
Musim demi musim hadir dan tak mungkin kurubah, angin berdesir tak tentu arah, satu demi satu saling berdesik, gemerisik lalu berbisik “Memilikimu aku ada”. Jika waktu adalah batas, batas dimana aku bisa menyentuhmu seperti partikel partikel air..seperti butiran pasir yang lepas saat genggaman semakin erat..
Ada kata tanya menyeruak saat rindu dan cinta hadir bersama kelopak kelopaknya..Seperti mengurai puzzle pada bidang bidangnya..Serumit hitungan  kalkulus..Seperti deret ukur..kata demi kata meremah, membuncah lalu pecah ketika kita tak lagi mampu memaknai…Keluh dan peluh senantiasa mengiringi yang bahkan membuat rapuh..Namun dengan pengertian hati kuntum kuntum keindahan itu hadir mengalir dan takkan pernah berakhir…
…………..
Seperti yang tertulis dalam Firman Allah SWT :
“Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan gugusan bintang-bintang (di langit) dan kami telah menghiasi itu bagi orang-orang yang memandangnya.” (Al Hijr: 16)
…….
~Gambar : Dari Google~

Tidak ada komentar:

Posting Komentar